“Bid’ah lebih disukai oleh iblis dari pada makshiat “.


Perkataan Imam As-Tsaury ini memang banyak yang tidak suka, bahkan ada yang keterlaluan menghina perkataan beliau, diluar batas agama. Seolah perkataan Imam As-Tsaury mendorong ummat untuk berbuat makshiat, seperti berzina, mabu, berjudi dan sekelasnya. Padahal kalau mau mehamami ucapan sang Imam, maka akan banyak pelajaran yang bisa di ambil oleh umat Islam, untuk bisa menghindardari tirani bid’ah yang mudah berwujud seperti virus yang merebak, lalu menjangkit siapa saja yang tidak memiliki fondasi Iman yang kokoh dan kuat.Lafadz perkataan As-Tsaury sebagai berikut :

ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺭﻱ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﻳﺘﺎﺏ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻻ ﻳﺘﺎﺏ ﻣﻨﻬﺎ

Aku mendengar Sofyan as-Tsaury berkata: ” Bid’ah lebih dicintai Iblis dari pada makshiat. karena orang yang berbuat makshiat masih terdorong untuk bertobat dari dosa makshiat, sedangkan pelaku bid’ah tak akan mungkin bisa bertobat dari dosa bid’ah, (lantaran pelaku bid’ah merasa dengan bid’ahnya bisa mendekatkan diri dari pada Allah)

” Makna perkataan Imam As-Tsaury

ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻉ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘﺨﺬ ﺩﻳﻨﺎً ﻟﻢ ﻳﺸﺮﻋﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺭﺳﻮﻟﻪ ،ﻗﺪ ﺯﻳﻦ ﻟﻪ ﺳﻮﺀ ﻋﻤﻠﻪ ﻓﺮﺁﻩ ﺣﺴﻨﺎً، ﻓﻬﻮ ﻻ ﻳﺘﻮﺏ ﻣﺎ ﺩﺍﻡ ﻳﺮﺍﻩ ﺣﺴﻨﺎً ﻷﻥ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﻓﻌﻠﻪ ﺳﻴﺊ ﻟﻴﺘﻮﺏ ﻣﻨﻪ ﺃﻭ ﺑﺄﻧﻪ ﺗﺮﻙ ﺣﺴﻨﺎً ﻣﺄﻣﻮﺭﺍً ﺑﻪ ﺃﻣﺮ ﺇﻳﺠﺎﺏ ﺃﻭ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺏ ﻟﻴﺘﻮﺏ ﻭﻳﻔﻌﻠﻪ ، ﻓﻤﺎ ﺩﺍﻡ ﻳﺮﻯ ﻓﻌﻠﻪ ﺣﺴﻨﺎً ﻭﻫﻮ ﺳﻲﺀ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﺍﻷﻣﺮ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺘﻮﺏ .

ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻣﻨﻪ ﻣﻤﻜﻨﺔ ﻭﻭﺍﻗﻌﺔ ، ﺑﺄﻥ ﻳﻬﺪﻳﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺮﺷﺪﻩ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﺒﻴﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻖ ﻛﻤﺎ ﻫﺪﻯ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﻦ ﻫﺪﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ، ﻭﻃﻮﺍﺋﻒ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻟﻀﻼﻝ

“Bahwasanya sang pelaku bid’ah yang menjadikan bid’ah sebagai agama yang tidak disyaritkan Allah dan rasul-Nya, sungguh telah menghiasi kejelekan amalnya, sehingga ia melihat amalan jeleknya itu baik, maka pelaku bid’ah itu tak akan pernah bertobat selama melihat perbutan bid’ahnya adalah bid’ah hasanah”. Karena sesungguhnya awal pertama kalai orang bisa bertobat itu karena mengetahua (bahwasanya itu salah), dengan sebab itulah para pelaku kesalahan akan bertobat dari atau dengan sebab itu mereka meninggalkan kebaikan yang diperintahkan atau meninggalkan perintah wajib, atau sunah guna bertobat dan ia mengerjakannya. Maka selama melihat mengerjakannya itu baik, sedangkan amalan tersebut tergolong jelek, maka dia tak akan bertobat. tetapi bertaubat dari itu bersifat mungkin dan bisa saja terjadi. , Semoga Allah akan memberikan petunjuk yang lurus, sehingga makin jelas kebenaran baginya, sebagaimana Allah subhana wata’ala memberikan petunjuk kepada kalangan kafir dan munafiq, dan sekelompok ahlul bid’ah dan kesesatan ” (

ﻣﺠﻤﻮﻋﺔ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ‏( 28/231 ) .

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :

ﺃﻥ ﺗﺤﺬﻳﺮ ﺍﻷﻣﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻟﻘﺎﺋﻠﻴﻦ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﺟﺐ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ

“Memperingatkan umat dari amalan bid’ah dan pendapat pendapat bid’ah adalah wajib hukumnya, merupakan ittifaq para ulama Islam”

Juga Ibnu taimiyah Rahimahullah berkata :

( ﺇﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺷﺮ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﺍﻟﺸﻬﻮﺍﻧﻴﺔ ﺑﺎﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻹﺟﻤﺎﻉ

“Sesungguhnya para pelaku bid’ah lebih jelek dari para pelaku makshiat pengikut shahwat, menurut sunah dan Ijma’ ulama ”

Jadi konsekwensi logis mengapa bid’ah lebih disukai Iblis, karena para pelaku tidak akan pernah merasa berbuat salah pada agama, mereka yang kecanduan bid’ah akan selalu merasa diatas kebenaran, menganggap hal itu sebagai ajaran agama, hatinya terdorong untuk selalu mabuk kepayang dalam genangan amalan bid’ah yang menurut mereka bisa menjadi tiket ke surga. Itulah sebabnya bid’ah tidak merobah orang orang ada di bar bar atau di cafe cafe, tetapi mereka semarak bid’ah di mesjid mesjid, mushallah, dan tanah lapang dalam menggelar bid’ah, bisa menyedot ribuan atau jutaan orang yang seluruhnya merasa bahwa bid’ah yang mereka lakukan adalah agama. Contohnya saja “Istigotsah Kubra”, suatu amalan yang tak pernah ada dalam agama, digelar dilapangan oleh para tokoh tokoh bid’ah, yang datang tidak kepalang tanggung, terkadang, bupati, gubenur, presiden, hadir turut memeriahkan bid’ah, hanya karena do’a doa’ bid’ah yang dirangkai dengan nama Istighotsah kubra diperuntukkan untuk negara, semuanya senang dan berkacak pinggang, pongah dan sombong kepada Allah dan rasul-Nya. Itulah keberhasilan Iblis membuat para pelaku bid’ah tak ada yang melarang, bandingkan dengan makshiat, mabuk saja jadi masalah besar, sedangkan bid’ah sekalipun berat dosanya, justru menjadi dorongan buat semua orang meng-aminkan dosa bid’ah tersebut lewat praktek amalan amalan bid’ah yang mereka buat..

Bagaiman sikap Umar bin Khattab terhadap Bid’ah

? ﻭﺧﻄﺐ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺪ ﺳﻨﺖ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﺴﻨﻦ ، ﻭﻓﺮﺿﺖ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ، ﻭﺗﺮﻛﺘﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻮﺍﺿﺤﺔ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻀﻠﻮﺍ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﻳﻤﻴﻨﺎً ﻭﺷﻤﺎﻻً . ﻭﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺍﻟﺪﻳﻠﻤﻲ : ﻭﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﺇﻥ ﺃﻭﻝ ﺫﻫﺎﺏ ﺑﺎﻟﺪﻳﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺴﻨﺔ ، ﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺳﻨﺔ ﺳﻨﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﺤﺒﻞ ﻗﻮﺓ ﻗﻮﺓ

.Umar bin Khattab radhiallahu’anhu berkhotbah : “Ayyuhannas, sungguh telah disunnakan sunah sunah buat kalian, dan telah difardhukan semua yang fardhu, dan kalian tinggal diatas yang jelas, agar kalian terhubung dengan yang dikanan dan dikiri , Berkata Abdullah bin Dailami:” Adalah dari kalangan Tabiin merupakan awal perginya agama dan sirnanya sunah, Agama akan sirna, sunah demi sunah, sebagaimana tali hilang kekuatan demi kekuatan”

Demikian juga Ibnu Abba memperingatkan umat dari jenis jenis bid’ah yang akan menghancurkan agama

. ﻭﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – : ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﺎﻡ ﺇﻻ ﺃﺣﺪﺛﻮﺍ ﻓﻴﻪ ﺑﺪﻋﺔ ، ﻭﺃﻣﺎﺗﻮﺍ ﻓﻴﻪ ﺳﻨﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﺤﻴﻰ ﺍﻟﺒﺪﻉ ، ﻭﺗﻤﻮﺕ ﺍﻟﺴﻨﺔ

“masa akan datang kepada manusia, mereka senang menciptakan bid’ah , mereka mematikan sunah , sehingga bid’ah hidup subur dimana mana, sedangkan sunah trkubur mati”

Peringatan As-Sulamy

: ﺇﻧﻜﻢ ﺳﺘﺤﺪﺛﻮﻥ ، ﻭﻳﺤﺪﺙ ﻟﻜﻢ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻳﺘﻢ ﺍﻟﻤﺤﺪﺙ ﻓﻌﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﺍﻷﻭﻝ

“Kelak kalian menjadi generasi yang senang meng-ada adakan bid’ah dan bid’ah yang diada adakan buat kalian, maka jika kalian melihat hal itu, wajib bagi kalian kembali pada Islam abad pertama”

Abi Qilabah : ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﻼﺑﺔ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ‏[ ‏] : ‘ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺬﻫﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﻟﻌﻠﻢ ‘ . ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ . ﺃﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ؟ ﻗﺎﻝ : ‘ ﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻪ ، ﻭﻳﺒﻘﻰ

ﻗﻮﻡ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻪ ، ﻓﻴﺘﻨﺎﻭﻟﻮﻧﻪ ﻋﻦ ﺃﻫﻮﺍﺋﻬﻢ ‘ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻀﺤﺎﻙ ﺑﻦ ﻣﺰﺍﺣﻢ : ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻟﻜﻢ ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻟﻮﺭﻉ ، ﻭﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺯﻣﺎﻥ ﻳﺘﻌﻠﻢ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻜﻼﻡ . ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺟﻌﻔﺮ : ﻣﻦ ﺃﺧﺬ ﺑﺮﺃﻳﻪ ﻭﻛﻞ ﺇﻟﻰ ﻧﻔﺴﻪ .

“Awal pertama, adalah Ilmu yang akan hilang dari manusia”.Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah mengapa tidak Quran , Rasulullah bersabda:” Orang orang yang berilmu agama akan sirna. dan yang tinggal orang orang pandir yang bodoh. Mereka saling mengedepankan hawa nafsu. Ad-Dhuak : Itulah awal kalian mengajarkan kehati hatian , dan akan datang atas kamu mereka yang mengajarkan” Ilmu kalam”, semu berpedoman dengan akalnya , semua mengedepankan dirinya.” Sofyan As Tsaury :

ﺳﻤﻌﺖ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺭﻱ ﻳﻘﻮﻝ : ﻣﻦ ﺳﻤﻊ ﻣﻦ ﻣﺒﺪﻉ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻌﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﺳﻤﻊ ، ﻭﻣﻦ ﺻﺎﻓﺤﻪ ،ﻓﻘﺪ ﻧﻘﺾ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻋﺮﻭﺓ ‏) . ‏( 1 )

Siapa yang mendengarkan perkataan ahlul bid’aah , Allah tak akan memberikan manfaat guna buat dia yang mendengarkan perkataan bid’ah, Maka yang berjabat tangan dengan ahlul bid’ah , maka sama dengan merobohkan tali islam”

Fudhail bin iyyadh:

ﻣﻦ ﺃﺣﺐ ﺻﺎﺣﺐ ﺑﺪﻋﺔ ﺃﺣﺒﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻤﻠﻪ ﻭ ﺃﺧﺮﺝ ﻧﻮﺭ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﻦ ﻗﻠﺒﻪ

“Siapa yang menyukai bid’ah, Allah akan menggugurkan amalnya, dan akan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya”

Fudhail bin Iyadh :

ﻣﻦ ﺃﻋﺎﻥ ﺻﺎﺣﺐ ﺑﺪﻋﺔ ، ﻓﻘﺪ ﺃﻋﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻫﺪﻡ ﺍﻹﺳﻼﻡ

“Siapa yang turut serta membantu para pelaku bid’ah , sama halnya dengan turut serta dalam merobohkan Islam”

Muhammad an-nudhir al-Haritsy:

ﻣﻦ ﺃﺻﻐﻰ ﺑﺴﻤﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﺻﺎﺣﺐ ﺑﺪﻋﺔ ﻧﺰﻋﺖ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻌﺼﻤﺔ ﻭﻭﻛﻞ ﺇﻟﻰ ﻧﻔﺴﻪ

“Siapa yang lega mendengarkan perkataan para pelaku bid’ah (ustad bid’ah, kyai bid’h, ulama bid’ah) , akan dicabut darinya perlindungan , dan kemudian dia berhukum dengan dirinya sendiri”

Fudhail bin Iyadh :

( ﺍﺗﺒﻊْ ﻃُﺮﻕَ ﺍﻟﻬُﺪﻯ ﻭﻻ ﻳَﻀﺮﻙ ﻗﻠَّﺔُ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦَ ، ﻭﺇِﻳﺎﻙَ ﻭﻃُﺮُﻕَ ﺍﻟﻀﻼﻟﺔ ، ﻭﻻ ﺗﻐﺘﺮ ﺑﻜﺜﺮﺓ ﺍﻟﻬﺎﻟﻜﻴﻦ )

“Ikutlah jalan jalan petunjuk , jangan mencedrai kamu, karena sedikitnya orang yang menempuh jalan sunah, dan hati hatilah dari jalan jalan sesat, jangan terpengaruh banyaknya orang yang berjalan diatas jalan kebinasaan (Bid’ah )

Jelaslah sudah bahwa amalan amalan bid’ah adalah amalan amalan yang membinasakan. Amalan amalan yang akan banyak menyesatkan orang orang dari agama yang lurus. Jalan jalan bid’ah adalah jalan yang dirintis oleh Iblis, bisa menghancurkan semua amalan tanpa pilih kasih. namun para pelaku bid’ah tak akan sadar, bahwa yang dilakukannya akan menjunamkan keyakinannya pada agama yang salah. Para pelaku bid’ah adalah bala tentara Iblis laknatullahi alahi